Monday, October 10, 2011

Mini Review

Di beberapa kesempatan, saya selalu mampir ke Studio XXI untuk menonton beberapa film yang aneh-aneh / diminati banyak orang balikpapan. Diantaranya ada After.Life, Green Lantern (3D), dan Tentu saja Harry Potter seri terakhir. Dan untuk sebagai pengingat, saya akan menuliskan review singkat mengenai beberapa film tersebut di blog ini. Tentunya sesuai sudut pandang saya pribadi.

Lets begin,

---------------------

Green Lantern 3D

Untuk film yang satu ini hanya tersedia di Studio 3D, jadi pas nonton mesti make kacamata 3D yang menurut saya, sangat mengganggu. Kenapa? karena saya khan make kacamata juga. jadi, ketika nonton ni film, saya make kacamata dobel, yang mana kacamata 3D nya sendiri kehilangan tempat untuk mencantolkan dirinya di hidung saya. Sekilas saya mirip orang gila karena di sepanjang film saya sibuk membenarkan kacamata 3D nya berkali-kali. Mungkin akan lebih bagus bila suatu saat nanti, yang menonton di studio 3D dikasih Helm dengan kaca 3D, biar gak repot gitu nyantolin di hidung.

Back to topic.

Sebenernya saya kurang begitu suka dengan film-film bertema futuristik macam begini, tapi karena sahabat saya yang mengajak, ya saya coba ikut menonton, kali aja saya jadi suka. Tapi ternyata, tetep aja gak suka. Efeknya biasa aja, alur cerita yang maksa juga ngebuat saya mengantuk mengikuti film ini. Hoaeehmmm

Malah Konon katanya, Film ini berbudget 200 Juta USD. Buset dah, budget itu raksasa banget! Sayang sekali dana itu sepertinya tersia-siakan untuk CG yang carut marut. Ada kalanya efek CGnya terlihat keren seperti duel Hal dengan Sinestro, tetapi ada kalanya bahkan adegan Hal terbang pun terlihat kentara palsunya. In My Opinion, Efeknya cuma beda tipis sama efek-efek sinetron Indosiar yang dimana tokoh utamanya kemana-mana naik elang sob! -_-"

Kualitas yang tidak merata ini benar-benar merusak imajinasi film.

Rating: 6

Not a Recommended Movie. :(

---------------------

Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2

Ini merupakan salah satu film yang sangat saya tunggu, karena apa? karena yang sekuel sebelumnya (the deathly hallows: part 1) bikin penasaran :D So, saat ada film ini nongol di Balikpapan, saya gak langsung menonton, karena 1-4hari pertama tayang, penonton membludak kayak jamaah haji wakakak... Saya menonton saat studio sudah agak sepi, bersama sahabat saya Andhika dan Adji, saya menonton film ini.

Langsung aja ya, sebetulnya secara keseluruhan, Alur cerita film ini sebenernya menarik, meski ada beberapa adegan yang menurut saya lebay, terlalu di dramatisir.. (untuk menambah durasi kah?) i don't know.. sepanjang film malah saya sendiri yang heboh:
"kenapa tuh ular gak ditebas aja sih?"
"kok musuhnya gampang banget mati?"
"beha nya harry potter kok bunga-bunga?"

dan lain-lain..

Jadi, sepanjang film tuh cuma ada kesimpulan yang ada di hati saya, "Film nya kok gini??". Jauh banget sama yang di novel Raditya dika (YA IYALAH!). Maksud nya, nih film sudah saya tunggu-tunggu, dan ketika saya nikmati filmnya, jauh dari ekspetasi saya. Banyak kejanggalan-kejanggalan, tapi ya sudahlah, namanya juga fiksi. Hiks hiks..

Ahh,,it all ends... Meski saya juga senang menikmati nih film, karena di akhir cerita, ada anaknya harry yang unyu-unyu.. :3 Setelah film selesai, saya langsung merangkak keluar pintu exit layaknya adegan harry merangkak berebut tongkat dengan voldemort, wakakakak.. *kidding*

Rating: 8

Recommended Movie! for Harry Potter Freaks :D

---------------------

After.Life

Pertama memilih menonton film ini cuma satu, Penasaran! Posternya yang minimalis dengan nuansa Dark, menggoda saya untuk menonton film ini. Ditemani adik saya dan sahabat saya, saya menonton film ini dengan tenang. Film pun dimulai, dan diawali dengan sebuah adegan kecelakaan mobil.

Setelah terjadinya sebuah kecelakaan mobil yang mengerikan merenggut nyawa Anna (tokoh utama nih film), dan terbangun serta menyaksikan Eliot Deacon mempersiapkan tubuhnya untuk dimakamkan. Bingung, takut dan merasa masih sangat hidup, Anna tidak percaya dia sudah meninggal. Akan tetapi Eliot meyakinkan anna bahwa ia hanya berada pada transisi ke alam baka. Eliot menjelaskan kalau dia memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang yang telah meninggal dan hanya dia yang dapat membantu Anna yang mengalami masa transisi dari masa kematian menuju alam baka. Anna terjebak di dalam rumah duka, tidak ada yang dapat ia andalkan kecuali Eliot, Anna terpaksa menghadapi ketakutan yang teramat sangat untuk menerima kematiannya sendiri. Dan seterusnya, dan seterusnya...

Secara pribadi, nih film boring, karena banyak dialognya.. Tapi ternyata kunci ending film ini ada di dialog-dialog tersebut. Sebuah film psikopat yang lumayan meres otak tapi keren (sedikit keren lebih tepatnya). Ending yang lumayan gak bisa saya tebak. Tapi dari segi akting, sucks! Monoton banget -_-" Mana lokasi syuting nya muter-muter doang disitu-situ aja. Mungkin lain kali saya butuh film-film bernuansa segar dan santai macam Romantic Comedy / Drama Comedy. Agar gak jenuh dengan film-film yang seperti ini, akting standar dan penuh kejanggalan cerita. Satu-satunya yang saya suka dari film ini mungkin saat Anna (nina ricci) nya bugil, wakakakak... (dan saya yakin penonton lainnya juga suka, karena mereka pada teriak2 mesum gitu deh) :p

Rating: 7

Standart Movies ~_~

---------------------

Ok Bloggy, itulah review singkat mengenai apa yang sudah saya tonton di XXI. Maybe next time ada movie yang pengen saya tonton, diantaranya Smurf 3D :D

See you next post!

No comments: